SIAPKAN GENSET UNTUK ANTISIPASI LISTRIK PADAM

Kepala Sekolah SMKN 4 Semarang, Drs Felik Yuniarto bersama jajarannya mengecek kesiapan genset untuk mengantisipasi listrik PLN padam saat pelaksanaan UNBK SMK di sekolahnya Jl Pandanaran II Semarang, Senin (3/4). (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)
Suaramerdeka.com – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK di Semarang menyisakan kekhawatiran. Salah satunya kekhawatiran pemadaman listrik PLN yang akan mengganggu jalannya ujian. Kekhawatirann tersebut diantisipasi oleh SMK N 4 Semarang dengan menyiagakan genset jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik PLN. Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SMKN 4 Semarang Drs Felik Yuniarto saat ditemui di sekolahnya Jl Pandanaran II Semarang, Senin (3/4).
“Kami tidak mau gambling dan nekat untuk hal-hal yang dapat mengganggu jalannya UNBK. Untuk itu kami menyiagakan genset agar jika sewaktu-waktu ada gangguan aliran listrik PLN, kami sudah siap dengan genset. Sehingga siswa tetap dapat mengerjakan UNBK,” jelasnya.
Untuk menyiagakan genset selama empat hari, menurutnya butuh anggaran tambahan yang dikeluarkan sekolah. Setidaknya selama empat hari sewa genset, sekolah mengeluarkan Rp 4 juta. Namun, jika genset digunakan, tidak menutup kemungkinan biayanya akan membengkak untuk mengganti BBM genset yang digunakan.
“Kami memilih menyiagakan genset agar jika terjadi masalah listrik bisa cepat teratasi dan tidak mengganggu UNBK. Sebenarnya jika memang ada jaminan dari PLN untuk tidak ada pemadaman saat UNBK berlangsung tentunya pihak sekolah tidak perlu menyiagakan genset. Apalagi jika ada dispensasi yang diberikan untuk UNBK susulan jika terjadi trouble jaringan listrik dan mengganggu UNBK. Tentunya kami akan merasa tenang dan tak perlu repot menyewa genset,” terangnya.
SMK Negeri 4 Semarang sendiri menggelar UNBK yang diikuti 551 peserta dari siswa SMKN 4 Semarang dan 11 peserta yang menggabung dari SMK Veteran. Karena keterbatasan jumlah komputer, maka sehari ada tiga sesion ujian. Panitia UNBK SMKN 4 Semarang membagi pelaksanaan UNBK SMK menjadi tiga sesion dari pukul 7.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang, Sutarto mengakui, mengantisipasi kejadian tak diinginkan selama pelaksanaan UNBK SMK seperti pemadaman listrik, maka sekolah menyiapkan genset. Sebagian besar menyewa supaya pelaksanaan ujian berjalan lancar.
“Tapi itu juga bukan keharusan. Kalau pun sekolah siap sedia dengan genset, tentu kami sangat mengapresiasi,” terang dia.
Disebutkan, terdapat 88 sekolah yang tercatat menyanggupi melaksanakan UNBK. Mereka menyatakan kesiapannya menjalankan tes model ini, termasuk antisipasi berbagai kemungkinan. Diakui pola tes berbasis komputer memang berbeda.

Muaranya keinginan mendapat efektivitas pengerjaan soal memanfaatkan kemajuan era digital. Apabila dulu siswa cukup mengerjakannya di dalam lembaran soal menggunakan pensil, kini berganti memakai komputer. Mereka tidak perlu repot membolak-balik naskah. Melainkan cukup mencermati layar monitor. Kendati demikian, UNBK juga berisiko mengalami kendala. Utamanya bila muncul persoalan seperti listrik padam mendadak.
(Maulana M Fahmi/CN40/SM Network)